Sosok motor sport baru Yamaha, yang di India berkode FZ16, beberapa kali menampakkan diri di jalanan seputar Jakarta-Depok-Bogor. Publik penggemar motor sport pun bertanya-tanya,”Kapan diluncurkan? Apa nama motornya?”.
Kabar yang berhembus di dunia maya menyebut sebuah nama:Byson. Tapi nama itu pelan-pelan sirna. Soalnya, tak ada konfirmasi pasti dari petinggi Yamaha Indonesia, soal peluncuran dan nama produk.
Terkait itu, ketika iseng baca-baca di sini, saya tersenyum geli. Di sana tertulis jika motor sport baru Yamaha bernama Viper.
“Dari hasil penelusuran kami, ternyata motor berkapasitas mesin 149,8 cc itu akan diberi nama Yamaha Viper.”
Lalu apa rujukannya? Si penulis mengutip situs Tanda Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor (TPT) online Departemen Perindustrian.
“Dari data Departemen Perindustrian (Depperin), Tanda Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor (TPT) bernomor 77/IATT/TPT/1/2007 menunjukkan bahwa produk baru merek motor berlambang garpu tala itu dilabeli kode FZ150 dengan nama Viper. Bahkan, masih dari data Depperin, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) telah mengantongi izin untuk memproduksi sebanyak 25.700 unit.”
Walah, itu khan data uzur. Data itu dibuat sewaktu V-ixion a.k.a Viper sedang dalam proses produksi pada 2007. Lagi pula FZ16 yang diklaim si media sebagai Viper itu baru diluncurkan di India pada September 2008. Silakan longok data TPT online di sini.
Lha aneh bukan? Saya kira media yang bersangkutan agak sembrono dalam mengutip data. Bukankah Dyonisus Beti, Wakil Presiden Direktur PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), dalam berita itu memberi penegasan seperti ini :
“Maaf mengenai model baru, sebelum launching resmi, saya tak boleh komentar. Dengan regulasi Yamaha, apalagi sebagai pemimpin perusahaan, saya harus menaati role. Takutnya dianggap menyebarkan berita yang belum terjadi dan memengaruhi penjualan kompetitior. Ini juga bisa membuat dealer dan konsumen confuse (bingung).”
Lha wong Pak Dion aja belum ngasih tahu, masa ngotot ngasih nama Viper? Weleh, tumpengan kok maksa si tuan rumah. Suka-suka tuan rumah dong! Mau ngasih nama Kebo, Jaran, Mahesa, ya terserah yang empunya bayi.
Jauh sebelumnya, secara pribadi, melalui sms, saya juga menanyakan keberadaan FZ16 ini ke Pak Dion. Jawabannya selalu sama,”Maaf kami belum bisa memberi tahu sampai waktunya.”
Oleh sebab itulah, saya agak malas memposting soal FZ16 di blog ini. Biarlah yang lain saja yang membahasnya dari sisi yang beraneka rupa.
Memang persaingan antar media on-line saat ini demikian ketat. Seolah mirip MotoGP, siapa duluan dia (dianggap) menang. Padahal belum tentu begitu. Yang diperlukan adalah kehati-hatian dalam mengolah informasi.
Prinsip ini berlaku juga bagi pewarta warga seperti narablog. Jangan asal telan info yang berseliweran di dunia maya. Saring dulu sumbernya, cek ulang data yang didapat, kalau bisa menghubungi narasumber silakan dikontak untuk konfirmasi.
Jika data yang didapat masih minim, menurut saya, sebaiknya jangan diunggah dulu. Kalau toh sudah kebelet, hindari judul tulisan dan konten yang men”judgement”.
Lho saya kok malah nulis soal adat istiadat menulis? Hehehehe….
Back to topik. Soal nama motor sport baru Yamaha berkode FZ16, itu, karena belum jelas betul namanya, saya memilih menunggu (sambil pasang penyadap). Kalaupun toh di hadapan saya sudah ada sosoknya, ya, untuk sementara dinikmati dulu bodinya yang bohay itu. Sambil ngelus-elus. Srrr….srr…..srrr…..
0 comments:
Post a Comment